Sabtu, 17 Juli 2010

Manajemen Sekolah

Manajemen Sekolah

Untuk mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah secara efektif dan efisien, kepala sekolah perlu memiiki pengetahuan kepemimpinan, perencanaan dan pandangan yang luas tentang sekolah dan pendidikan. Dalam rangka mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisien, guru harus berkreasi dalam meningkatkan manajemen kelas. Guru adalah teladan dan panutan langsung para peserta didik di kelas. Oleh karena itu, guru perlu siap dengan segala kewajiban, baik manajemen maupun persiapan materi pelajaran.
Sesuai dengan tuntutan diatas, BPPN dan Bank Dunia telah melakukan berbagai kajian, antar lain telah mengembangkan strategi pelaksanaan MBS, yang meliputi pengelompokn sekolah berdasarkan kemampuan manajemen, pentahapan pelaksanaan MBS, dan Perangkat pelaksanaan MBS.
Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang profesional untuk mengoperasikan sekolah, dana yang cukup agar sekolah mampu menggaji ataf sesuai dengan fungsinya, sarana prasarana memadai untuk mendukung proses belajar mengajar, serta dukungan masyarakat yang tinggi. Oleh karena itu, agar MBS dapat diimplementasikan secara optimal, baik diera krisis di masa mendatang, perlu adanya pengelompokan sekolah berdasarkan tingkat kemampuan manajemen.
Pertahapan implementasi MBS, sebagai suatu paradigma pendidikan baru selain perlu memperhatikan kondisi sekolah, implementasi MBS juga memerlukan pentahapan yang tepat. Dengan pertkataan lain, harus dilakukan secara bertahap. Penerimaan MBS secara menyeluruh sebagai realisasi desentralisasi pendidikan memerlukan perubahan-perubahan mendasar terhadap aspek-aspek yang menyangkut keuangan, ketenagaan, kurikulum, sarana dan prasarana, serta partisipasi masyarakat. Kompleksitas permasalahan pendidikan di Indonesia, yang juga diidentifikasi seara rinci oleh bank dunia, akan mempengaruhi kecepatan waktu pelaksanaan MBS. Dengan mempertimbangkan kopleksitas tersebut, MBS diyakini akan dapat dilaksanakan paling tidak melalui tiga tahap yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Perangkat implementasi MBS, sebagaimana dikemukakan diatas sekolah memerlukan pedoman-pedoman sebagai pendukung untuk menjamin terlaksanaanya pengelolaan MBS yang mengakomodasi kepentingan otonomi sekolah, kebijakan pemerintah, dan partisipasi rakyat. Implementasi MBS memerlukan pemerintah dan partisipasi rakyat. Implemenasi MBS memerlukan seperangkat peraturan dan pedoman-pedoman umum yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam perencanaan, monitoring dan evaluasi, serta laporan pelaksanaan. Seperangkat implementasi ini diperkenalkan sejak awal melaui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan sejak pelaksanaan pelaksanaan pendek.
Rencana sekolah merupakan salah satu perangkat terpenting dalam pengelolaan MBS. Rencana sekolah merupakan perencanaan sekolah untuk jangka waktu tertentu yang disusun oleh sekolah sendiri bersama dewan sekolah.
Model MBS, untuk memantapkan pemahaman tentang iplementasi MBS berikut :
Konsep Pengembangan
Manajemen berbasis sekolah atau MBS merupakan refleksi pengelolaan desentralisasi pendidikan di Australia. Sesuai dengan namanya, MBS menempatkan sekolah sebagai lembaga yang memiliki kewenangan untuk menetapkan kebijakan, visi, misi dan tujuan sasaran sekolah yang membawa implikasi terhadap perkembangan kurikulum sekolah dan program-program operatif lainnya.
Ruang Lingkup Kewenangan
Aspek kewenangan dalam MBS meliputi :
Menyusun serta mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa bersama-sama.
Melakukan pengelolaan sekolah, bentuk pengelolaan kelas, pelaksanaan MBS.
Menjamin dan mengusahakan sumber daya dalam MBS di praktekan apa yang disebut mencakup dukungan lingkungan sekolah.
Jenis pengorganisasian MBS, pengorganisasian pengelolaan sekolah menggambarkan kadar kewenangan yang diberikan kepala sekolah.
Standar Flexibility Option (SO)
Dalam bentuk ini peran dan dukungan kantor distrik lebih besar, dalam pengelolaan MBS tipe SO ini, pemerintah negara bagian memberikan petunjuk/pedoman dan dukungan.
Enhanced flexsibility option (EO1)
Enhanced Flesibility option (EO2)
Dengan memperhatikan alternatif penyelenggaraan MBS seperti dijelaskan diatas, implementasi praktek tersebut tergantung pada kondisi sebagai berikut.
Partisipasi dan komitmen dari orang tua dan penduduk masyarakat sekitar dalam penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak.
Pelaksanaan MBS ini pun didukung oleh adanya school annual report yang menggambarkan pencapaian perencanaan tahunan sekolah. School annual report countil menggambarkan akuntabilitas kelembagaan sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Askandar